PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS KULIT KAKAO TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L)
https://doi.org/10.52045/jimfp.v1i2.179
Keywords:
Kompos, Kakao, Kacang TanahAbstract
Kulit buah kakao merupakan salah satu limbah perkebunan yang Apabila tidak dimanfaatkan dapat menjadi masalah lingkungan sekitar. salah satu cara untuk memanfaatkan kulit buah kakao yaitu dijadikan kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk organik. Pemberian pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi kacang tanah, salah satu pupuk organik yang dapat digunakan adalah pupuk organik kompos kulit kakao. Kompos kulit buah kakao memiliki berbagai potensi sebagai bahan mulsa atau sumber bahan organik yang berperan penting dalam memperbaiki, meningkatkan dan mempertahankan produktivitas lahan secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Kompos Kulit Kakao Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L) Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 taraf pelakuan, yaitu : K0 = Tanpa Perlakuan Pupuk, K1 = 2 Kg Kompos Kulit Kakao/Petak, K2 = 3 Kg Kompos Kulit Kakao/Petak, K3 = 4 Kg Kompos Kulit Kakao/Petak. Setiap perlakuan diulang sebanyak 6 kali sehingga terdapat 24 petak percobaan dimana penelitian ini meliputi : Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Jumlah Cabang, dan Produksi. Hasil penelitiaan dengan perlakuan Kompos Kulit Kakao memberikan pengaruh nyata dan pengaruh sangat nyata tehadap Tinggi Tanaman, Jumlah Daun, Jumlah Cabang, dan Produksi Kacang Tanah pada perlakuan K3 yaitu 4 Kg Kompos Kulit Kakao/Petak
Downloads
References
Adrianton dan I Wahyudi (2005). Respons Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata) terhadap pemberian bokasi kulit buah kakao dan pupuk N,P,K. Jurnal Agrisains 6 (1).
Dharmawan IW., 2003. Pemanfaatan Endomikoriza dan Pupuk Organik Dalam Memperbaiki Pertumbuhan Gmelina arborera LINN pada Tanah Tailing. Departemen Silvikultur : Institut Pertanian Bogor. Bogor
Didiek H.G. dan A. Yufnal. 2004. Orgadek, Aktivator Pengomposan. Pengembangan Hasil Penelitian Unit Penelitian Bioteknologi Perkebunan, Bogor.
Harjanti, R. A., & Tohari, S. N. H. U. (2014). Pengaruh takaran pupuk nitrogen dan silika terhadap pertumbuhan awal (Saccharum officinarum L.) pada inceptisol. Vegetalika, 3(2), 35-44.
Hardjowigeno, S. 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademi Pressindo. Jakarta
Indrakusuma. 2000. Pupuk Organic Cair Supra Alam Lestari. PT. Surya Pratama Alam.Yogyakarta.
Kaya, E. (2018). Pengaruh kompos jerami dan pupuk NPK terhadap N-tersedia tanah, serapan-N, pertumbuhan, dan hasil padi sawah (Oryza Sativa L). Agrologia, 2(1); 43 – 50.
Mensah, C. A., Adamafio, N. A., Amaning-Kwarteng, K., & Rodrigues, F. K. (2012). Reduced tannin content of laccase-treated cocoa (Theobroma cacao) pod husk. International Journal of Biological Chemistry, 6(1), 31-36.
Pasaribu, P. K., Barus, A., & Mariati, M. (2014). Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat. Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara, 2(4), 101420.
Roidah, I. S. (2013). Manfaat penggunaan pupuk organik untuk kesuburan tanah. Jurnal Bonorowo, 1(1), 30-43.
Suprianto, D., & Insan, W. (2015). Respon pertumbuhan dan hasil kacang tanah pada aplikasi dosis pupuk organik padat dan cair. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 13(2).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Arianto Kasim, Hertasning Yatim, Dwi Maharia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.