UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS XIA PADA MATERI PELUANG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND ROBIN BRAINSTORMING DI MAN LUWUK KABUPATEN BANGGAI
https://doi.org/10.53090/jlinear.v2i2.118
Keywords:
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Robin BrainstormingAbstract
Masalah utama pada penelitian ini adalah rendahnya kemampuan pemecahan masalah Peserta Didik Kelas XIA di MAN Luwuk Pada Materi Peluang. Ada beberapa hal yang menyebabkan permasalahan tersebut diantaranya pada pada dasarnya Peserta Didik kurang perhatian pada proses pembelajaran, malu bertanya pada guru serta kurangnya latihan dalam menyelesaikan soal sehingga peserta didik kesulitan dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan Materi Peluang. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian tindak kelas ini mengacu pada model pembelajaran Spiral Kemmis dan Taggrat menurut Suharsimi Arikunto yang dilakukan dua siklus dan setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi. Penelitian ini dilakukan Kelas XIA di MAN Luwuk pada Tahun Ajaran 2016/2017. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pada siklus pertama, pada lembar observasi aktivitas peserta didik aspek pendahuluan siklus I adalah 66,67% dan siklus II adalah 100%, kegiatan inti siklus I 58,33% damn siklus II adalah 91%, penutup 83,33% dan siklus II adalah 100%. Kemudian pada lembar observasi aktifitas guru siklus I aspek Pendahuluan 75% dan siklus II adalah 100%, kegiatan inti siklus I 71,88% dan siklus II adalah 96,88%, penutup siklus I 75% dan siklus II adalah 100%, kemudian aspek pemecahan masalah merencanakan penyelesaian pada siklus I adalah 92,20% sedangkan pada siklus II adalah 99,40%, untuk aspek pemecahan masalah menyelesaikan pada siklus I adalah 48,00% sedangkan pada siklus II adalah 91,00% dan untuk aspek pemecahan masalah mengevaluasi pada siklus I adalah 26,50 sedangkan pada siklus II adalah 93,32%. Hal ini disebabkan antara lain karena selama proses pembelajaran, guru/ Peneliti belum dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Round Robin Brainstorming dengan optimal dan peserta didik belum serius mengikuti materi pelajaran dengan penerapan model pembelajaran ini. Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Round Robin Brainstorming pada materi peluang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik di kelas XIA MAN Luwuk.