Evaluasi tingkat kerusakan Jalan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI) dan Metode Bina Marga
Studi Kasus :Ruas Jalan Tirta Kencana-Pandanwangi
https://doi.org/10.55114/siparstika.v2i2.540
Keywords:
Tingkat Kerusakan Jalan, Metode (PCI),BinamargaAbstract
Evaluasi kondisi jalan merupakan langkah awal yang penting dalam perencanaan pemeliharaan suatu perkerasan. Ada beberapa metode pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan evaluasi penilaian kondisi jalan, dimana diantaranya metode Bina Marga dan metode Pavement Condition Index (PCI).
Nilai Metode Bina Marga memilik rentang nilai 0 (nol) sampai lebih dari 7 (tujuh). Sedangkan metode Pavement Condition Index ( PCI ) adalah salah satu system penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkatan dan luas kerusakan jalan yang terjadi dam dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemiliharaan. Nilai PCI memiliki rentangan 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus) dengan kriteria sempurna (exellent), sangat baik (very good), dan gagal (failed).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis kerusakan jalan pada permukaannya. Dari hasil perhitungan menurut pavement condition index (PCI) pada ruas jalan tirta kencana-pandanwangi menunjukkan bahwa reting terbanyak dari jumlah sampel yaitu reting sempurna (Excellent) sebesar 46,662 % selanjutnya di ikuti dengan reting sangat baik (Very Good) sebesar 6,666 % dan reting baik (good) sebesar 6,666 % dan reting sedang (fair) sebesar 23,331 % dan reting buruk (Poor) sebesar 9,999 % dan reting sangat buruk (Very Poor) sebesar 3,333 % dan yang terakhir dengan reting gagal (failed) sebesar 3,333%. Dari hasil survey sepanjang 1850 km di peroleh luas kerusakan keseluruhan sebesar 68,97 % dengan reting baik (Good).
Sementara hasil perhitungan menurut metode bina marga yaitu berupa kerusakan retak pinggir yang mempunyai interval luas total sebesar 0,326 %. Jenis kerusakan berikutnya adalah retak buaya sebesar 0,527 % serta tambalan sebesar 4,69 % dan yang terakhir kerusakan lubang sebesar 36,01 %. Sedangkan nilai prioritas yang di dapatkan adalah 17-(4 + 3 ) = 10 menandakan bahwa jalan tersebut cukup di masukkan dalam program pemeliharaan rutin.
Downloads
References
Badan Pusat Statistik(BPS), Kab, Banggai,2019
Direktorat Pembinaan Jalan Kota.1990. Tata Cara Penyusunan Pemeliharaan Jalan Kota (No. 018/T/BNKT/1990), Direktorat Jendral Bina Marga Departemen PU. Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga.1995. Petunjuk Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan Kabupaten.
Petunjuk Teknis No. 024/T/Bt/1995, Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga.
Keputusan Bupati Banggai Nomor: 620/1861/Disbimair tentang ruas ruas jalan menurut status sebagai jalan kabupaten di daerah Kabupaten Banggai.
Mustofa,(2019), Analisa Kerusakan dan Perbaikan Jalan Aspal, Studi kasus : Jalan Bangilan – Tapelan Kec. Kapas Kab. Bojonegoro, Jurnal Teknik Sipil Universitas Bojonegoro, Vol, 4 No,2,(2019)
Peraturan Pemerintah Nomor: 34 Tahun 2006, Tentang: Jalan
Putri, Selvia Eka. 2014. Pengaruh Pelebaran Ruas Jalan Terhadap Peningkatan Kinerja Lalu Lintas (Studi Kasus Jalan Soekarno-Hatta/Bypass Bandar Lampung). Fakultas Teknik
Shahin, M.Y., Walther, J.A. 1994. Pavement Maintenance Management for Roads and Streets Using The PAVER System. US Army Corps of Engineer. New York. 282 pp
Undang Undang Nomor: 38 tahun 2004 Tentang: Jalan.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Riduan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.